Menerka-Nerka Wajah Baru Vtube 3.0


Vtube, Vtube, Vtube, semakin menjadi populer saat ini tapi sayang kepopulerannya menjadi prahara saat ini. Bagaimana tidak, aplikasi yang justru katanya membantu ekonomi masyarakat tepatnya 17 juta penggunanya malah terhalang oleh izin dari pemerintah dan dicap sebagai aplikasi ilegal dan terindikasi skema ponzi.

Vtube saat ini sedang mempersiapkan Vtube 3.0, dimana versi ini digadang-gadang akan mendapatkan izin dari pemerintah dan akan ada gembarakan baru yang disiapkan.

Versi sebelumnya yaitu, Vtube 2.0 memberi kemudahan bagi membernya untuk mendapatkan uang hanya dengan menonton iklan dan mengundang orang lain untuk bergabung menjadi member Vtube.

Mengerjakan misi dan mengejar bintang adalah aktivitas Vtuber (sebutan untuk member Vtube) setiap harinya, hanya dengan bermodalkan smartphone dan jaringan internet saja.

Mengumpulkan Vp kemudian menjualnya ke member lain yang ingin menempuh jalur Fast Track.

Semenjak Vtube diblokir oleh pemerintah Indonesia, akhir-akhir ini Vtube gencar memberikan edukasi di channel youtube "My Future Business School Official" tentang Vtube Ads yang digadang-gadang menjadi andalan UMKM member Vtube yang ingin mempromosikan usahanya.

Vtube seolah-olah memproklamirkan Vtube Ads ini kepada membernya dengan tujuan agar member Vtube mau menggunakan Vtube Ads ini untuk mengembangkan bisnisnya.

Bahkan katanya Vtube sedang mempersiapkan E-Commerce mereka sendiri yang bertujuan untuk membantu member Vtube mendapatkan penghasilan.

Sejak artikel ini dibuat belum ada informasi jelas tentang e-commerce  yang dimaksud. Tapi katanya akan ada penjelasan resmi dari Vtube tentang e-commerce  mereka.

Jika Vtube sudah legal 100% apakah masih bisa nonton iklan dapat duit?

Jika Vtube menuruti permintaan dari SWI (Satgas Waspada Investasi), member Vtube masih bisa nonton iklan dapat duit jikalau Vtube mau membeli VP member langsung, bukan menjual VP antar member.

Kalau Vtube mampu membeli VP member secara langsung dan uangnya bisa langsung dicairkan, tentu ini menjadi kabar gembira untuk member Vtube.

Tapi pertanyaannya adalah, apakah Vtube mampu membeli VP member? Uangnya dari mana? dan apakah nilai VPnya masih 14ribu per 1 VP?

Itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab sampai saat ini.

Sepertinya Vtube bakal fokus ke Vtube Ads

2 minggu terakhir, Vtube sering mengadakan live di youtube My Future Business School tentang cara beriklan di Vtube Ads. 

Ini menandakan kalau Vtube ingin membernya beriklan di Vtube, bukan hanya sebagai penonton iklan tapi sebagai pemasang iklan juga.

Memasang iklan di Vtube juga tergolong mahal menurut saya pribadi, silahkan simak harga beriklan di Vtube digambar di bawah ini:





(Sumber : Live Youtube My Future Business School Official)

1 VP =14ribu untuk saat ini, jika anda memilih paket yang paling murah (50VP) setidaknya anda butuh Rp 700.000, dan jika anda membeli paket yang paling mahal (20.000VP) anda harus mengeluarkan biaya Rp 280.000.000. Itupun karena diskon, jika anda membeli paket bukan harga promosi berarti anda membayar 2 kali lipatnya.

Ganti kulit menjadi MLM (Multi Level Marketing)

Vtube katanya sedang mempersiap e-commerce-nya dan ini membuat saya berpikir sepertinya member Vtube akan didorong untuk menjual produk juga dan tetap mengundang orang lain untuk menjadi member. Seperti konsep MLM pada umumnya, sepertinya Vtube juga akan melakukan hal serupa dengan menghaluskannya dengan kata-kata E-Commerce.

------------------

Itu dia terkaan saya terkait wajah baru Vtube. Perlu kalian ketahui bahwa artikel yang saya tulis ini murni pendapat saya secara pribadi berdasarkan riset yang saya lakukan sendiri.

Sekali lagi, ini hanya prediksi saya sendiri. Bisa jadi benar atau bahkan salah sama sekali.

Tak perlu dimasukkan kehati, mari kita tunggu Vtube 3.0 rilis dan lihat apa yang mereka kerjakan sebenarnya selama ini. 

DEDI ROSALAM

Seorang desainer grafis yang ingin pensiun dan mau jadi konten kreator. Juga senang membagikan pengalaman dalam bentuk tulisan dan video.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama